Inovasi Siswa SMPN 30 Kota Malang: Briket dari Sampah Organik, Solusi Ramah Lingkungan – SMPN 30 Kota Malang telah menciptakan inovasi yang luar biasa dalam upaya mengatasi masalah sampah organik di lingkungan sekolah.

Para siswa di sekolah ini berhasil mengembangkan briket dari sampah organik, yang tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga memberikan alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang proses pembuatan briket, manfaatnya, serta dampak positif yang dihasilkan dari inovasi ini.

Baca juga : Tips Saat Pubertas: Panduan Lengkap untuk Remaja

Latar Belakang

Masalah sampah organik merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh banyak sekolah di Indonesia. Sampah organik, seperti daun kering, sisa makanan, dan limbah taman, sering kali menumpuk dan menjadi sumber polusi. SMPN 30 Kota Malang melihat peluang untuk mengubah masalah ini menjadi solusi dengan menciptakan briket dari sampah organik.

Proses Pembuatan Briket

  1. Pengumpulan Sampah Organik
    • Langkah pertama dalam pembuatan briket adalah pengumpulan sampah organik. Siswa SMPN 30 Kota Malang mengumpulkan berbagai jenis sampah organik dari lingkungan sekolah, seperti daun kering, sisa makanan, dan limbah taman.
  2. Pengeringan dan Penghancuran
    • Sampah organik yang telah dikumpulkan kemudian dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Setelah slot bet 100 kering, sampah tersebut dihancurkan menjadi partikel-partikel kecil menggunakan alat penghancur.
  3. Pencampuran Bahan
    • Partikel-partikel sampah organik yang telah dihancurkan kemudian dicampur dengan bahan perekat alami, seperti tepung tapioka. Campuran ini diaduk hingga merata untuk memastikan briket yang dihasilkan memiliki kekuatan yang baik.
  4. Pencetakan Briket
    • Campuran sampah organik dan perekat kemudian dimasukkan ke dalam cetakan briket. Cetakan ini memberikan bentuk dan ukuran yang seragam pada briket yang dihasilkan.
  5. Pengeringan Briket
    • Briket yang telah dicetak kemudian dikeringkan kembali untuk mengurangi kadar airnya. Proses pengeringan ini penting untuk memastikan briket memiliki daya bakar yang optimal.

Manfaat Briket dari Sampah Organik

  1. Mengurangi Sampah Organik
    • Salah satu manfaat utama dari pembuatan briket ini adalah pengurangan jumlah sampah organik di lingkungan sekolah. Dengan mengubah sampah menjadi briket, SMPN 30 Kota Malang berhasil mengurangi volume sampah yang harus dibuang.
  2. Sumber Bahan Bakar Alternatif
    • Briket dari sampah organik dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Briket ini dapat digunakan untuk memasak atau sebagai bahan bakar untuk keperluan lainnya, menggantikan bahan bakar fosil yang lebih berpolusi.
  3. Pendidikan Lingkungan
    • Proyek pembuatan briket ini juga memiliki nilai edukatif yang tinggi. Siswa belajar tentang pentingnya pengelolaan sampah dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Proyek ini juga mengajarkan keterampilan praktis yang berguna bagi siswa di masa depan.
  4. Penghematan Biaya
    • Dengan menggunakan briket sebagai bahan bakar, sekolah dapat menghemat biaya yang biasanya dikeluarkan untuk membeli bahan bakar konvensional. Penghematan ini dapat dialokasikan untuk keperluan lain yang lebih mendesak.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Masyarakat

  1. Pengurangan Emisi Karbon
    • Briket dari sampah organik menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Hal ini membantu mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim.
  2. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
    • Inovasi ini meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat sekitar. Mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.
  3. Pemberdayaan Komunitas
    • Proyek ini juga memberdayakan komunitas sekolah untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah sampah. Kolaborasi antara siswa, guru, dan staf sekolah menciptakan rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama.

Kesimpulan

Inovasi pembuatan briket dari sampah organik oleh siswa SMPN 30 Kota Malang adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dapat berperan dalam mengatasi masalah lingkungan. Proyek ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk pengelolaan sampah tetapi juga mendidik siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan manfaat yang luas dan dampak positif yang signifikan, diharapkan inovasi ini dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di Indonesia.